VIVAnews - Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan selama Januari-Agustus 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4,62 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 12,12 persen dibanding periode sama 2009.
Kenaikan jumlah wisatawan mancanegara itu terjadi di sebagian besar pintu masuk utama dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di pintu masuk bandara Adi Sumarmo, Solo sebesar 41,22 persen. Sedangkan kenaikan terendah terjadi di pintu masuk pelabuhan Tanjung Priok 0,53 persen.
Sayangnya, dari data tersebut tidak diketahui wisatawan dari negara mana yang paling banyak berkunjung ke Indonesia.
Namun, berdasarkan survei minat kunjungan versi Visa-Pacific Asia Travel Association (PATA), seperti VIVAnews tulis akhir pekan lalu, disebutkan warga Malaysia diperkirakan menjadi wisatawan terbanyak yang akan berkunjung ke Indonesia dalam dua tahun mendatang.
Selain Malaysia, wisatawan Australia dan Singapura juga bakal mendominasi kunjungan ke Tanah Air, disusul Taiwan, Jepang, dan Korea.
Survei itu menyatakan, di antara responden yang tertarik mengunjungi Indonesia dalam dua tahun ke depan, 29 persen adalah wisatawan asal Malaysia, 18 persen Australia dan 15 persen dari Singapura. Sedangkan Taiwan sebesar sembilan persen, dan Jepang serta Korea masing-masing delapan persen.
Lalu, mengapa wisatawan Malaysia tertarik berkunjung ke Indonesia?
Dari jawaban responden yang disurvei menyatakan, daya tarik utama Indonesia adalah tempat wisata baru, pemandangan alam, dan harga yang terjangkau.Mereka umumnya melakukan perjalanan rata-rata 3-5 hari dan cenderung memilih bepergian dengan pasangan. Selain itu, hotel berbintang empat menjadi pilihan dibanding jenis akomodasi lainnya.
"Rata-rata wisatawan ini berencana untuk menghabiskan lebih dari US$1.500 guna biaya liburan," tulis survei itu.
Tidak hanya karena adanya objek wisata baru, mayoritas wisatawan juga bersedia membayar lebih untuk makanan lezat, daerah kunjungan eksotis, dan kesempatan guna menikmati budaya baru.Sementara itu, 59 persen responden yang pernah mengunjungi Indonesia dalam dua tahun terakhir mengatakan daya tarik utama untuk kembali ke Indonesia antara lain adalah makanan, belanja, dan keterjangkauan biaya.
Faktor makanan menjadi alasan yang paling banyak dipilih responden, yakni mencapai 59 persen. Sedangkan yang memilih alasan belanja atau biaya perjalanan yang terjangkau sebanyak 58 persen repsonden, dan pemandangan alam 53 persen.
Ellyana Fuad, Country Manager Visa Indonesia mengatakan, banyaknya wisatawan asing yang mempertimbangkan Indonesia sebagai negara tujuan wisata pada dua tahun mendatang memberi sinyal positif bagi perkembangan industri pariwisata di dalam negeri.
"Indonesia memiliki keunikan dari campuran dan warisan kebudayaan, makanannya yang lezat dan biaya terjangkau serta memiliki beberapa pantai terbaik di dunia," kata Ellyana. (umi) -id.news.yahoo.com/viva/20101004/-
0 komentar:
Posting Komentar