Jumat, 15 Oktober 2010

Teknologi M System Dalam Bidang Konstruksi

System Emmedue merupakan revolusi baru di bidang konstruksi dengan sistim dinding terbuat dari beton bukan bata (load bearing wall ).sehingga memungkinkan dibangun hingga 20 lantai. Ide sistim ini adalah berasal dari industri panel yang sudah diaplikasikan ke banyak proyek.Teknologi ini dikembangkan di Italia pada dua puluh lima tahun silam. di Indonesia sistim emmedue ini diadopsi oleh Dusaspun dengan nama M system
Sistim ini bisa diaplikasikan untuk dinding penahan struktur atas(tidak memakai kolom),pelat lantai,tangga, partisi. Artikel teknologi konstruksi ini akan membahas komponen sistem emmedue/ m system,keuntungan dan kelemahannya.

Komponen system Emmedue/M system

Komponen sistim terdiri dari 3 bahan

1.Wiremesh
Besi yang terjalin seperti anyaman dengan diameter 2.5 - 5 mm

2.Polystyrene
Bahan yang terbuat dari carbon, hidrogen dan 98 % udara,ketebalan dan kerapatan panel polystrene tergantung kebutuhan.minimum kerapatan = 15 kg/m3.

3.Beton
Beton disini hanya untuk menyelimuti polystrene(selimut beton), volumenya bukan setebal dindingdengan kekuatan 25 MPadan ketebalan > 2.5 mm

Keuntungannya system Emmedue / M system dalam artikel konstruksi ini

1.Tidak usah mengeluarkan biaya untuk konsultan strukturnya, karena yang mendesign harus dari applicatornya.
2.Cocok untuk daerah yang jauh dari beton readymix, karena volume betonnya sedikit, maka bisa sitemix

Kelemahannya system Emmedue / M system dalam artikel konstruksi ini

1. Harganya /m2 lebih mahal sekitar 1.5 x daripada sistim konvensional (lebih cocok di negara barat yang tenaganya mahal sehingga bisa lebih murah memakai sistim ini karena tidak perlu banyak pekerja).
2. Orang awam susah menerimanya karena bahannya polystyrene (mirip chroloform) dilapis beton bertulang , bukan beton bertulang murni yang terlihat lebih kuat.
(Sumber: untarconstruction.com)


Dapatkan info mengenai toko bahan bangunan, produk atap baja ringan dan lain-lain di http://ster1.karir.com/.

0 komentar:

Posting Komentar